Abbas bin Abdul Muthalib merupakan salah satu paman Nabi Muhammad SAW yang beriman kepada agama yang dibawa sang keponakan
Abbas bin Abdul Muthalib merupakan salah satu paman Nabi Muhammad SAW yang beriman kepada agama yang dibawa sang keponakan
Abbas bin Abdul Muthalib merupakan salah satu paman Nabi Muhammad SAW yang beriman kepada agama yang dibawa sang keponakan (Nabi Muhammad SAW) yaitu agama islam. Abbas bin Abdul Muthalib putra dari pasangan yaitu Abdul Muthalib dan Nutayla binti Janab.
Abbas bin Abdul Muthalib lahir 3 tahun sebelum tahun gajah atau 3 tahun dari Nabi Muhammad SAW. Semasa kecil Abbas bin Abdul Muthalib diasuh oleh sang ayah tercinta yaitu Abdul Muthalib. Sejak Nabi Muhammad SAW sudah menjadi yatim piatu dan diasuh sang kakek Abbas bin Abdul Muthalib menjadi teman sepermainan Nabi Muhammad SAW.
Abbas bin Abdul Muthalib menikah dengan Lubabah binti al-Harith, Istri Abbas bin Abdul Muthalib adalah wanita kedua yang masuk islam setelah Khadijah binti Khuwalid. Pernikahan Abbas bin Abdul Muthalib dengan Lubabah binti al-harith melahirkan keturunan mulia seperti Abdullah,al-Fadhl,Ubaidillah dan Qasim.
Awal dakwah Nabi Muhammad SAW, Abbas bin Abdul Muthalib menjadi pelindung bagi sang keponakan (Rasulullah) dan dakwahnya sekalipun Abbas belum beriman yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW. Abbas menjadi pemerkasa (pembantu dan penasihat) dalam bait aqabah (Ikrar dan janji setia masyarakat madinah kepada Nabi Muhammad SAW) sebuah peritiwa besar dalam islam sekaligus hijrah Nabi Muhammad SAW ke kota Madinah.
Para ulama dan sejarawan tidak menentukan kapan Abbas bin Abdul Muthalib masuk islam. Salah satu pembantu Abbas bin Abdul Muthalib mengatakan bahwa Abbas masuk islam sejak di kota mekkah tapi menyembunyikan keislamannnya.
Pada tahun 2 hijriah terjadilah perang badar pada awal perang Nabi Muhammad SAW mengingatkan para sahabat yang ikut dalam perang badar. Supaya tidak membunuh orang-orang yang disebutkan oleh dirinya salah satu paman Nabi yaitu Abbas bin Abdul Muthalib.
Salah satu sahabat Nabi yang bernama Abui Yusr, Abu Yusr dalam perang badar berhadapan dengan paman Nabi yaitu Abbas bin Abdul Muthalib. Abu Yusr berkata kepada "Abbas bin Abdul Muthalib saya diminta Nabi Muhammmad SAW tidak membunuhmu", Abbas menjawab "terus apa yang anda inginkan", Abu Yusr kembali menjawab "Saya pengin menawanmu".
Setelah perang badar selesai para tawanan termasuk Abbas bin Abdul Muthalib dibawa Nabi Muhammad dan para sahabat menuju kota Madinah. Di malam harinya Nabi Muhammad SAW tidak bisa tidur karena sang paman Abbas bin Abdul Muthalib diikat salah satu sahabat bertanya kepada Nabi Muhammad SAW " Ya Rasulullah kenapa tidak tidur" Nabi Muhammad SAW menjawab "Saya mendengar suara rintihan Abbas bin Abdul Muthalib lepaskan ia dari ikatannya begitu juga para tawanan yang lainnya".
Dilepaslah para tawanan termasuk Abbas bin Abdul Muthalib, Nabi Muhammad SAW setelah rapat para sahabat bagaimana sikap para sahabat kepada tawanan perang badar. Keputusan rapat bahwa siapapun yang mempunyai harta akan dibebaskan asal membayar denda sedangkan yang tidak mempunyai harta akan dibebaskan jika mereka mengajarkan anak-anak madinah ilmu baca tulis.
Abbas bin Abdul Muthalib menemui sang keponakan yaitu Nabi Muhammad SAW, Nabi Muhammad SAW berkata kepada sang pama "Abbas untuk membebaskan dirimu kamu harus membayar denda" Abbas pun menjawab pertanyaan sang keponakan "Aku sudah masuk islam" Nabi Muhammad SAW berkata kembali "Kalau engkau masuk islam kemarin-kemarin kita tidak tahu kami tidak mengerti engkau masuk islam kalaupun engkau masuk islam betul yang lalu maka Allah SWT telah memberi pahala yang agung tapi untuk engkau lepas dari tawanan ini engkau harus bayar".
Abbas bin Abdul Muthalib akhir membawa denda untuk membebaskan dirinya dari tawanan perang badar. Setelah pembebasan dirinya Nabi Muhammad SAW yakin bahwa Abbas bin Abdul Muthalib masuk islam tapi Abbas kembali ke kota Madinah. Nabi Muhammad SAW mengizinkan Abbas kembali ke kota Mekkah padahal atas perintah Allah SWT seluruh muslimin wajib berhijrah kekota madinah.
Dikota Mekkah Abbas bin Abdul Muthalib menjadi mata-mata umat islam untuk mengawasi gerak-gerik aktivitas kaum quraisy di kota Mekkah. Namun paman Nabi Muhammad SAW ini tetap berhijrah ke kota Madinah setahun sebelum 'Fathu Mekkah (Penaklukan kota mekkah)'.
Setelah tinggal di kota madinah Abbas bin Abdul Muthalib setia mendamping Nabi Muhammad SAW baik dalam damai atau saat perang. saat perang hunain kaum muslimin kocar-kacir karena mendapatkan serangan mengejutkan dari pihak musuh Abbas bin Abdul Muthalib lah yang berhasil menyatukan kembali barisan muslimin yang akhirnya dimenangkan muslimin.
Abbas bin Abdul Muthalib dikenal dengan suaranya yang sangat keras disebutkan saat abbas memanggil penggembala kambingnya jarak 3 mil. Abbas hanya tinggal berteriak saja saat perang hunain Abbas memanggil umat islam untuk kembali berperang kembali.
Ketika Nabi Muhammad SAW meninggal dunia Abbas bin Abdul Muthalib adalah orang yang paling merasa kesepian ia menjadi orang dimuliakan oleh para khalifa islam. Mengingat kemulian dihati Nabi khalifa Umar bin khattab memilih Abbas sebagai satu-satunya orang yang paling pantas menjadi imam sholat memohon hujan saat kota madinah mengalami kekeringan.
Akhirnya Allah SWT mengambulkan doa Abbas bin Abdul Muthalib beserta kaum muslimin saat meminta hujan. Pada tahun 32 hijriah Abbas bin Abdul Muthalib meninggal dunia pada usia 82 tahun pada masa kepemimpinan khalifa Usman bin Affan jenazah Abbas bin Abdul Muthalib dimakamkan di 'Baqi'.
Posting Komentar untuk "Abbas bin Abdul Muthalib merupakan salah satu paman Nabi Muhammad SAW yang beriman kepada agama yang dibawa sang keponakan"