Awal berdirinya Turki Usmani dan kebijakan dari 4 khalifah Turki Usmani pada awal periode

1. Sultan Osman I merupakan pendiri dari sebuah kerajaan islam terbesar yaitu kerajaan turki usmani. Sultan Osman I pada awal kebijakan islam adalah mencanangkan sebuah Kerajaan islam dari gabungan suku-suku turki. Setelah membangun kerajaan Osman I juga membangun sebuah tentara yang berjuang atas nama Allah SWT yang sering disebut dengan al-Ghazi yang terdiri dari akhl atau Ikhwan (persaudaraan) Tarekat Baktasyi.

2. Sultan Orkhan merupakan Sultan kedua dari Kerajaan Turki Usmani pada tahun 1326-1360 M/726-761 H. Orkhan menjabat sebagai Sultan ke dua Turki Usmani setelah ayahnya wafat (Sultan Osman I). kebijakan Orkhan pada masa ia menjabat sebagai Sultan yaitu memperluas wilayah Turki Usmani seperti bergabungnya wilayah Turkeman setelah wilayah Turkeman bergabung Orkhan I melanjutkan memperluas peta kerajaan Turki Usmani sampai wilayah teluk Edremit. Orkhan I juga pencetus berdirinya sebuah jabatan Shadar Azham (Perdana Menteri) jabatan tersebut ia kasih kepada adiknya yaitu Alaudin.

3. Sultan Murad I merupakan anak kedua dari Sultan kedua Kerajaan Turki Usmani (orkhan). Ia menggantikan ayahnya pada tahun 1360-1388 M/761-791 H karena putera pertama dari Sultan Orkhan meninggal dunia. Sultan Murad I adalah sosok yang pemberani,gemar berjihad di jalan Allah SWT dan menegakkan agama islam di muka bumi, ia juga merupakan sosok yang adil bagi rakyatnya dan juga tentaranya.

Murad I juga memperluas wilayah sama kaya sultan sebelumnya wilayah yang di taklukan oleh Murad I dari Asia Kecil dan Eropa dalam waktu bersamaan. Ia menaklukan Adrianopel (yang diubah oleh Murad I sebagai Edirne) dan dijadikanlah wilayah Adrianopel (Edirne) sebagai Ibu Kota Kerajaan Turki Usmani yang baru. Karena banyak wilayah Eropa yang ditaklukkan oleh sultan Murad I, raja-raja eropa meminta izin dari Paus Urbanus V untuk mengusir muslimin dari daratan eropa.

4. Sultan Bayazid merupakan anak dari Sultan Murad I ia menggantikan ayahnya yang wafat syahid pada 15 syaban 791 H ia menjabat sebagi Sultan pada tahun 1388-1403 M/791-817 H. ia memiliki sifat yang sama dengan ayahnya dan juga memiliki tekad yang sama yaitu memperluas kerajaan islam diwilayah kristen.
Ia juga memperhatikan masalah-masalah yang terjadi dikerajaan sebelum memperluas wilayah islam yaitu memperhatikan kemiliteran kerajaannya . Sultan Bayazid mengarahkan perluasan wilayah negara-negara Kristen Anatolia dalam jangka waktu setahun negeri-negeri yang di lewati oleh sultan bayazid jatuh ke tangan islam. 

Sultan Bayazid di beri gelar “Yaldrum”/ kilat karena sultan Bayazid mengerahkan kekuasaanya di 2 front yaitu Balkan dan Anatolia. Sampai Paus Bonafacius cemas karena sultan byazid berhasil menguasai wilayah Kristen dengan waktu singkat dan itu membuat Paus Bonafacius mengadakan penyerangan terhadap pasukan Bayazid dan peperangan inilah pencetus terjadinya perang Salib.

Banyaknya prestasi yang dilakukan sultan Bayazid itu membuat ia berkeinginan mengambil sebuah Ibu Kota Kerajaan Kristen timur yaitu Konstatinopel dan menjadikan target utama dalam perluasan wilayah berikutnya.