Hamzah bin abdul Muthalib adalah paman Nabi Muhammad SAW (Rasullah) yang masuk islam pada awal-awal islam yang dikenal dengan as-sabiqun al-awwalun.q
Hamzah bin abdul Muthalib adalah paman Nabi Muhammad SAW (Rasullah) yang masuk islam pada awal-awal islam yang dikenal dengan assabiqunal awwalun.
Hamzah bin abdul Muthalib adalah paman Nabi Muhammad SAW (Rasullah) yang masuk islam pada awal-awal islam yang dikenal dengan assabiqunal awwalun. Hamzah bin Abdul Muthalib sebelum masuk islam sudah dikenal dikalangan masyarakat kota Mekkah dengan sebutan sang pemburu singa karena keikutan Hamzah bin Abdul Muthalib untuk membunuh singa.
Sebagai putra dari Abdul Muthalib, Hamzah bin Abdul Muthlaib sangat menyayangi sang keponakannya Muhammad SAW. sejak kecil Hamzah sudah mengenal sifat sang keponakannya yang memiliki sifat kejujuran,keluhuran budi pekerti sehingga Hamzah bin Abdul Muthalib takjub dan bersimpati dengan sang keponakannya Muhammad SAW.
Sejak sang keponakannya menyerukan agama islam pada umur 40 tahun Hamzah bin Abdul Muthalib membela sang keponakannya (Nabi Muhammad SAW) dengan sepenuh hati untuk melindungi keponakannya tercinta dari ancaman masyarakat quraisy.
kata-kata Hamzah bin Abdul Muthalib saat membela keponakan tercintanya (Nabi Muhammad SAW) didepan petinggi-petinggi masyarakat quraisy "Dengarkan baik-baik apa yang aku katakan ini! Sebelum ada yang bicara. Demi tuhan... siapa yang mengganggu kakaku Abu Thalib dan keponakanku Muhammad. Akan aku buat mereka marah dan tak sanggup menghadapiku)".
saat masyarakat dam para petinggi-petinggi quraisy mengancam dan menyakiti siapa saja yang ingin memeluk islam Hamzah bin Abdul Muthalib langsung melindunginya bersama sang kakak yaitu: Abu Thalib dan Abbas bin Abdul Muthalib. Suku-suku lain di luar kota Mekkah yang ingin memeluk agama islam langsung dikawal untuk menuju rumah sang keponakan tercintanya (Nabi Muhammad SAW).
Saat Hamzah bin Abdul Muthalib mendengar ayat Al-Quran yang dibawa oleh Abu Huzaifah hatinya yang keras itu mencair dan ia terpikat untaian Al-Quran kelama-kelamaan ia menyakini bahwasannya utaian tersbut bukan utaian buatan manusia.
Masyarakat quraisy yang tidak bisa menyentuh Nabi Muhammad SAW melampiaskan kemarahannya kepada para pengikut Nabi Muhammad SAW (kaum muslimin) yang lemah seperti para kaum mukmin,budak,kaum miskin. Hamzah bin Abdul Muthalib yang melihat kekejaman masyarakat quraisy kepada pengikut Nabi Muhammad SAW menjadi geram tapi ia tidak bisa melakukan apa-apa kepada kaum lemah pengikut Nabi Muhammad SAW karena ia tidak memiliki hubungan kekerabatan.
Hamzah bin Abdul Muthalib baru bisa bertindak saat sang keponakannya Muhammad SAW sendiri disakiti oleh masyarakat quraisy. Suatu saat Abu Jahal yang sangat membenci Nabi Muhammad SAW tidak dapat menahan diri hingga ia mencaci dan melukai Nabi Muhammad SAW mendengar perlakuan Abu Jahal kepada sang keponakan membuat Hamzah bin Abdul Muthalib marah dan mendatangi Abu Jahal yang saat itu di tempat Darun Nadwah (Tempat pertemuan petinggi-petinggi kaum quraisy).
Setelah Hamzah bin Abdul Muthalib sampai ke darun nadwah langsung menghampiri Abu Jahal dan langsung memukul bertubu-tubi tali busurnya ke Abu Jahal sampai tersungkur sekaligus berdarah. Hamzah bin Abdul Muthalib setelah memukul Abu Jahal ia mengucapkan bahwasannya ia pengikut Nabi Muhammad SAW sekaligus mengucapkan 2 kalimat syahadat di depan petinggi quraisy.
Sejak Hamzah bin Abdul Muthalib mengucapkan 2 kalimat syhadat ia selalu mendampingi sang keponakan tercintanya yaitu Nabi Muhammad SAW. Kaum quraisy semakin keras dalam menyiksa pengikut islam dari kaum lemah. seandainya tidak dilarang Nabi Muhammad SAW, Hamzah bin Abdul Muthalib tentu sudah bertindak dengan pedangnya.
Hamzah bin Abdul Muthalib yang tidak kuasa menahan diri dari kekejaman kaum quraisy kepada pengikut Nabi Muhammad SAW sangat mematuhi perintah sang keponakan tercintanya (Nabi Muhammad SAW) yang selalu meminta untuk bersabar dan harus hidup sengsara di lembah Abu Thalib yang memboikot Nabi serta keluarga besar bani hasyim selama 3 tahun.
Saat Nabi Muhammaad SAW memerintahkan untuk berhijrah ke kota Madinah, Hamzah bin Abdul Muthalib menaati perintah sang keponakan tercintanya. Di kota Madinah Hamzah bin Abdul Muthalib bersama kaum muslimin membangun kota Madinah sebagai basis dakwah islam. Hamzah bin Abdul Muthalib ditunjuk Nabi Muhammad SAW memimpin ekspedisi pengintai di jalur dagang quraisy.
Pada tahun 2 hijriah kaum muslimin berniad mencegat kafilah dagang quraisy untuk mengambil hak mereka yang dirampas oleh quraisy. Hamzah bin Abdul Muthalib menyerukan kaum muslimin untuk mencegat kafilah dagang quraisy yang dibawa Abu Sufyan.
Kabar pencegatan kafilah yang dibawa Abu Sufyan yang dilakukan kaum muslimin menjadi kesempatan besar bagi Abu Jahal untuk mengorbakan api peperangan kepada umat islam yang ada di kota Madinah. Turunlah wahyu Allah SWT yang mengizikan kaum muslimin untuk berperang Nabi Muhammad SAW menunjuk Hamzah bin Abdul Muthalib menjadi salah satu komandan.
Akhir terjadi perang yang pertama kali bagi umat islam yaitu perang badar, Dalam perang ini umat islam berjumlah 300 prajurit di pihak quraisy 1.000 prajurit. Dalam perang ini Hamzah bin Abdul Muthalib berhasil membunuh ayah dari hindun yaitu Utbah bin Rabi'ah serta membunuh putra dan adik hindun di perang badar umat islam memenangkan perang tersebut.
Hamzah bin Abdul Muthalib menjadi pahlawan dalam perang badar ia tidak lagi disebut pemburu singa tapi menjadi singa Allah SWT dan Rasulnya karena kegigihannya membela agama Allah dan rasulnya (Agama Islam). Perang badar menorehkan kesedihan bagi kaum quraisy dikota Mekkah nama Hamzah disebut-sebut sebagai pelaku kekalahan dalam kaum quraisy di perang badar.
Dendam kaum quraisy terlaksana setahun kemudian atau bertetapan pada tahun 3 hijriah pada perang uhud yang dipimpin oleh Abu Sufyan. Dalam perang uhud kaum quraisy menargetkan Nabi Muhammad SAW dan Hamzah bin Abdul Muthalib, Akhirnya perang terjadi di lembah uhud. Hamzah bin Abdul Muthalib diserang banyak musuh tapi ia berhasil menumpas musuh-musuhnya dalam sejarah mencatat Hamzah bin Abdul Muthalib berhasil membunuh 30 prajurit musuh dalam perang uhud.
Kemenangan sudah didepan mata tapi pemanah yang ditempatkan Nabi Muhamad SAW turun dari atas bukit uhud. Dalam kondisi terdesak Hamzah bin Abdul Muthalib tidak menyadari bahwa ia sudah ditargetkan oleh seorang pemuda yang bernama Wahsyi bin Harb. Hamzah bin Abdul Muthalib menjadi bidikan tombak yang dibawa Wahsyi bin Harb saat Hamzah lengah Wahsyi langsung melemparkan tombak ke arah Hamzah akhirnya tombak itupun tertancap di perut Hamzah bin Abdul Muthalib.
Kaum muslimin terdesak dan berlindung di gunung uhud Nabi Muhammad SAW diburu hingga Nabi Muhammad SAW terluka parah. Sekitar 70 prajurit muslimin gugur sebagai syahid. Jasad Hamzah bin Abdul Muthalib yang terbaring diantara para syuhada uhud dihampiri oleh Hindun dengan dendam yang sangat besar dirobek lah jantung Hamzah bin Abdul Muthalib untuk dikunyah dan dimuntahkan kembali.
Usai peperangan Nabi Muhammad SAW dan para sahabat tersisa di perang uhud bersama-sama memeriksa jenazah syuhada yang gugur. Langkah Nabi Muhammad SAW terhenti didepan jenazah paman tercintanya Hamzah bin Abdul Muthalib akhirnya air mata Nabi Muhammad SAW menetes di kedua pipinya. Setelah mengumpulakan jenazah para syuhada uhud Nabi Muhammad SAW dan para sahabat mensholatkan jenazah pamannya dan para syuhada lainnya satu persatu.
Kesedihan mendalam terasa oleh Nabi Muhammad SAW atas syahidnya sang paman tercintanya cara kematiannya yang dialami paman tercintanya terus melekat dihati Nabi Muhammad SAW. Maka setelah pembebasan kota Mekkah 5 tahun kemudian Wahsyi mengucapkan 2 kalimat syahadat didepan Nabi Muhammad SAW. Nabi Muhammad SAW meminta Wahsyi menceritakan ia membunuh Hamzah bin Abdul Muthalib.
Kesedihan Nabi Muhammad SAW setelah diceritakan kematian paman tercintanya Hamzah bin Abdul Muthalib. Nabi Muhammad SAW meminta Wahsyi untuk pergi menjauh dari dirinya. Sungguh Nabi Muhammad SAW setelah menyuruh Wahsyi pergi dari hadapan dirinya Nabi Muhammad SAW langsung berdoa meminta pengampunan kepada Allah SWT.
Inilah kisah Hamzah bin Abdul Muthalib paman Nabi Muhammad SAW yang gugur syahid di perang uhud
Posting Komentar untuk "Hamzah bin abdul Muthalib adalah paman Nabi Muhammad SAW (Rasullah) yang masuk islam pada awal-awal islam yang dikenal dengan as-sabiqun al-awwalun.q"