Setelah Ummul Mukminin Khadijah binti Khuwailid meninggal dunia, Nabi Muhammad SAW menikahi lagi dengan seorang perempuan yang diatas usia Nabi Muhammad. Dialah adalah Saudah binti Zam’ah.
Setelah Ummul Mukminin Khadijah binti Khuwailid meninggal dunia, Nabi Muhammad SAW menikahi lagi dengan seorang perempuan yang diatas usia Nabi Muhammad. Dialah adalah Saudah binti Zam’ah.
Saudah binti Zam'ah lahir dari pasangan Zum'ah ibn Qayyis dan istrinya bernama Syumus binti Qais bin Zaid bin 'Uday bin Najjar al-Anshari. Saudah binti Zam'ah lahir di kota Mekkah
Sebelum menikah dengan Nabi Muhammad , Saudah binti Zam'ah pernah menikah dengan sepupu jauh Nabi Muhammad SAW, nama suami pertama Saudah binti Zam'ah yaitu Syukran bin Amr bin Abdusy Syams radhiallahu anhu.
Dari pernikahan pertamanya dengan Syukran bin Amr Saudah binti Zam'ah memiliki seorang putra dari pernikahannya dengan Syukran Nama putra Saudah binti Zam'ah yaitu Abdur Rahman ibin syukran.
Saudah bersama suaminya dan saudaranya yang bernama Malik bin Zam’ah turut hijrah ke negeri Habasyah pada saat hijrah yang kedua. Sekembalinya dari negeri Habasyah ke kota Mekah, Syukran bin Amr meninggal dunia Setelah tiba ke kota Mekkah Saudah binti Zam'ah hidup seorang di di tengah keluarga suaminya yang masih musyrik termasuk saudaranya.
Pada tahun 10 kenabian atau beberapa bulan setelah meninggalnya ummul Mukminin Khadijah binti Khuwailid. Nabi Muhammad SAW melamar Saudah binti Zam'ah untuk menjadi istri beliau dengan bantuan dan usulan dari Khaulah binti Hakim as-Salimah
Khaulah binti Hakim as-Salimah adalah istri dari Utsman bin Mazh'un. Khaulah pun mendatangi rumah Saudah binti Zam'ah untuk melamarnya untuk Nabi Muhammad SAW menjadi istrinya. Setelah sampai dirumah Saudah binti ZAM'ah Khaulah binti Hakim as-Salimah ketemu dengan Ayahnya Saudah binti Zam'ah.
Khaulah binti Hakim as-Salimah berbicara dengan ayah Saudah untuk membicarakan hal baik yaitu untuk melamar putrinya yang bernama Saudah binti Zam'ah untuk menjadi istri Nabi Muhammad SAW setelah Khadijah binti Khuwailid
Lamaran dari Khaulah binti Hakim untuk Nabi Muhammad SAW diterima oleh keluarga Saudah binti Zam'ah. Saudah binti Zam'ah pun menjadi istri Nabi Muhammad pada 10 kenabian atau beberapa bulan setelah Khadijah binti Khuwailid meninggal dunia
Setelah menikah dengan Nabi Muhammad SAW banyak ujian yang harus hadapin mereka dari mencemooh pernikahan Saudah binti Zam'ah dengan Nabi Muhammad SAW sekaligus masyarakat masih tidak suka dengan Nabi Muhammad SAW kerena masih menyebarkan agama islam di kalangan masyrakat.
Saudah binti Zam'ah mampu menunaikan kewajiban seorang istri kepada suaminya dalam menjalankan rumah tangga bersama serta melayani putri Nabi Muhammad SAW sebagai ibu pengganti dan mendatangkan kebahagiaan serta kegembiraan dihati Nabi Muhammad SAW
Setelah 3 tahun berjalan dalam rumah tangga bersama Nabi Muhammad SAW masuklah Aisyah binti Abu Bakar dan disusul kemudian istri-istri Nabi Muhammad SAW yang lain.Saudah binti Zam'ah menyadari Nabi Muhammad SAW tidak menikahi dirinya melainkan kerena kasihan melihat kondisi Saudah binti Zam'ah setelah kepergian sang suami.
Saudah binti Zam'ah juga menyadari kalau Nabi Muhammad SAW pengin menceraikannya tapi Saudah meminta kepada Nabi Muhammad SAW tidak menceraikannya supaya di hari kiamat kelak Saudah binti Zam'ah dibangkitkan dalam keadaan menjadi istri Nabi Muhammad SAW.
Saudah binti Zam'ah meninggal dunia pada masa-masa akhir kepemimpinan khulafaur rasyidin yaiut Umar bin Khattab Saudah binti Zam'ah dikenal di masyarakat sebagai sosok istri yang penuh canda tawa bagi sang Suami yaitu Nabi Muhammad SAW.

Terimakasih artikelnya sangat bermanfaat
BalasHapus