Pengaruh Diferensiasi Sosial Dan Stratifikasi Sosial

Diferensiasi dan stratifikasi sosial memilik dampak positif dan negatif. Positif dari diferensiasi dan stratifikasi dapat mendorong terjadinya Integrasi Sosial, sedangkan negatif adalah terjadinya disintegrasi sosial. Diferensiasi menimbulkan primordialisme, etnosentrisme, politik aliran, dan proses konsolidasi.

Primordialisme

Primordialisme adalah pandangan atau paham yang menunjukkan sikap berpegang teguh pada hal-hal yang sejak semula melekat pada diri individu , seperti suku bangsa, ras, dan agama. Istilah dari primordialisme berasal dari kata “primos” yang berarti pertama dan “ordiri” yang berarti tenunan atau ikatan

Primordialisme memiliki beberapa faktor yaitu:

1.Adanya Sesuatu yang dianggap istimewa oleh individu dalam suatu kelompok atau perkumpulan sosial tertentu

2.Adanya suatu sikap untuk mempertahankan keutuhan suatu kelompok atau kesatuan sosial dari ancaman luar

3.Adanya nilai-nilai yang berkaitan dengan system keyakinan, seperti nilai keagamaan dan pandangan

Etnosentrisme

Etnosentrisme adalah suatu sikap menilai kebudayaan masyarakat lain dengan menggunakan ukuran-ukuran yang berlaku dimasyarakat. Etnosentrisme memiliki sifat subjektif berdasarkan perasaan dan bukan berdasarkan pemikiran yang rasional.

Etnosentrisme dapat menjadi kekuatan terpendam yang dapat mengakibatkan konflik antargolongan atau konflik kebudayaan dan SARA (suku, agama, ras, dan antargolongan)

Etnosentrisme memiliki segi positif antara lain:

1.Dapat menjaga keutuhan dan kestabilan budaya

2.Dapat memperteguh rasa cinta terhadap kebudayaan atau bangsa

3.Dapat mempertinggi semangat patriotisme dan kesetiaan kepada bangsa

Politik Aliran (Sektarian)

Politik Aliran merupakan keadaan ketika sebuah kelompok atau organisasi tertentu dikelilingi oleh sejumlah organisasi massa (ormas) baik formal maupun informal. Konsep politik aliran pertama kali dikemukakan oleh Clifford Geertz dalam kajian antarpologi di Mojokerto, pare, Jawa Timur.